Pengikut

Senin, 07 November 2022

Waduk Cacaban

Hai gaes...
Gue akhir-akhir ini lagi seneng nulis nih, yeaah agak mood buat nge-blog hehe.. 

Oh iya.. cerita kali ini tentang wisata ya gaes, karena kemarin- kemarin gue asik menghabiskan waktu buat traveling hehe. 

Waduk Cacaban 
Minggu, 30 Oktober 2022
Gue and family traveling ke waduk cacaban, yeeah daripada jenuh di rumah hehe. 

Cuaca panas, matahari seakan membakar kulit, pukul 10.00 WIB kita berangkat menuju waduk cacaban.

Menggunakan 2 motor, Abah mengendarai motor dengan memboncengkan gue and delisa, sedangkan susi mengendarai motor sendirian.

Rute menuju waduk cacaban cukup mudah kok gaes, yeah jika kita start dari arah timur atau barat maka jalur yang kita ambil hampir sama seperti ke museum semedo hanya saja, ketika kita sampai di perempatan pasar balamoa maka kita harus belok kanan atau ambil arah selatan, dan selanjutnya lebih detailnya bisa buka google maps aja ye gaes biar kalian gak nyasar hehe.

Ini merupakan perjalanan pertama abah dan susi ke waduk cacaban, karena kalo gue sudah pernah kesana pada tahun 2014 hehe.. dah lama juga sii... 

Ditengah perjalanan kami memutuskan untuk mampir sejenak ke warung makan pinggir jalan (warteg) untuk makan siang, karena waktu menunjukan hampir pukul 11.30 WIB.

Selesai makan, kamipun melanjutkan perjalanan karena kata si ibu penjual hampir sampai waduk cacaban maka kita melajukan kendaraan dengan santai samnil menikmati keindahan hamparan sawah yang hijau.

Cuaca sangat panas, sampai di gerbang "Wisata Waduk Cacaban" terlihat didepan banyak antrian kendaraan motor dan mobil, deeeh macet gaees...


Abah dengan sabar melajukan kendaraanya dengan pelan sambil sesekali berhenti karena saat itu benar-benar macet total gaes, bayangin aja ya... dari arah barat mau masuk sedangkan dari arah timur kendaraan yang akan keluar. 

Jalanan benar-benar sudah seperti lautan kendaraan gaes,... selain kita harus sabar, kita juga harus melawan teriknya matahari di siang bolong, hmm gosong-gosong dah.

Tak lama kemudian kendaraan dari lawan arah sudah mulai berkurang, kitapun dapat melaju agak cepat dan yeah tiba-tiba motor abah bermasalah saat kita berada jalan yang menanjak, motor yang kita tumpangi seakan tidak kuat lagi buat jalan alhasil gue yang udah parno buru-buru turun dari motor dan abah mengendari motor tanpa ada yang membonceng.

Tidak sampai disitu gaes... ternyata untuk menuju waduk cacaban kita juga harus melewati tanjakan lagi yang cukup terjal berbelok.... huuft gue auto pikirannya dah gak karuan banget, dan gue mutusin buat jalan kaki aja dan untuk motornya udah bener-bener gak kuat nanjak gaes, bayangin aja.. sebelah kiri itu jurang loh.. gue yang bawa anak gak mau ambil resiko, sejenak gue mikir dibawah pohon bambu yang cukup untuk berteduh dari panasnya terik matahari and triiing.... akhirnya gue bilang ke abah buat motornya kita parkirin dibawah aja, terus kita naik jalan kaki aja, biar aman.


Akhirnya abah menuruti saran gue, susipun yang udah melaju di depan, kita suruh buat motornya putar balik dan kita sepakat memarkirkan 2 motor kita dibawah, dan kita bersama-sama jalan kaki sampai atas, huuuuuft lelah gaess.

Setelah setengah perjalanan (jalan kaki) kita sampai dipintu loket waduk cacaban, kita dikenakan biaya Rp.5000/Orang, kita membayar Rp.15.000 karena delisa tidak hitung. 

Lanjut jalan kaki gaes... ngos-ngosan, aus, kaki juga dah pegel, tapi kita harus semangat pantang menyerah karena dah kliatan banyak kendaraan yang parkir diatas, yeah artinya sebentar lagi sampai tujuan.

Ternyata Waduk Cacaban sudah didepan mata, alhamdulilah... 
akhirnya lelah ini terbayar dengan melihat keindahan disekitar waduk cacaban.

Waduk Cacaban yang sekarang adalah hasil dari renovasi selama 2 tahun gaes, jadi waduk cacaban yang sekarang lebih menarik dan lebih banyak pengunjung yang datang daripada sebelum direnovasi.

Waduk Cacaban kini tampil dengan wajah baru, pesona waduk atau danau yang indah menambah suasana alamnya lebih terasa. 

Terdapat bangunan 3 lantai yang membuat kita lebih jelas melihat sekeliling waduk/bendungan cacaban.

Ada juga penjual makanan yang berjualan di sekitar waduk cacaban, yang menjajakan aneka makanan, cemilan serta minuman untuk para wisatawan.

Kamipun membeli dua Es Cendol dan menikmatinya dari atas sambil melihat pemandangan indah waduk cacaban.

Kita juga berkeliling dan juga berswafoto serta memvideo pemandangan alam sekitar. 
kita berjalan menuju bangunan 3 lantai untuk mengambil spot foto yang indah serta menikmati pemandangan alam waduk cacaban dari ketinggian.

Setelah itu kita lanjut berjalan turun untuk menuju ke perahu-perahu kecil diwaduk untuk para wisatawan atau pengunjung yang ingin melihat waduk dari dekat serta menikmati keindahan alam dengan menaiki perahu.

Untuk biaya naik perahu mengelilingi waduk cababan kita hanya perlu merogoh kocek Rp.15.000 saja Per Orangnya.


Kita menaiki perahu dengan 7 orang penumpang lain, karena setiap perahu hanya boleh memuat 10 penumpang saja, hmm mungkin kalo kelebihan muatan takut membahayakan juga kali gaes.


Next kita berswafoto dan mengambil video view alam yang indah di waduk cacaban, karena pada saat di kapan itu pukul 15.00 WIB maka kita dapat view yang lumayan bagus dengan sinar matahari dari ujung barat yang sedikit menyilau hehe.

Delisa dan abah terlihat senang berada diatas kapal yang melaju lumayan cepat dengan bunyi sedikit berisik dari mesin yang terdapat di dekat nahkoda.


Terlihat sawah hijau, pepohonan kering, tumbuhan jagung mulai menua, serta pohon-pohon khas pinggiran bukit.

Tak lama kemudian kapal berjalan menuju dermaga, kita akan segera bersandar gaes haha gaya amat ye... tapi gak papalah biar keren dikit bahasanya hehe.

Setelah kapal sampai ke darat, kita turun dan dan membayar biaya naik kapal untuk 3 Orang saja karena delisa tidak dihitung, yep kita membayar Rp.45.000.

Setelah lelah berada diatas kapal kita lanjut menuju warung berjejer yang ada di waduk cacaban, sambil melihat bekal cemilan yang kita bawa, akhirnya kita hanya memesan 1porsi tempe mendoan, segelas kopi hitam, dan satu botol air meneral.

Kita menikmati makanan sambil melihat lalu lalang orang, serta pemandangan waduk cacaban dari atas. 

Delisa menikmati wafer tanggo, susi menikmati tempe mendoan, abah asik dengan kopinya sedangkan gue masih aktif memvideo suasana di waduk cacaban hehe.

Tak lama kemudian gue mencari toilet, karena dah gak kuat banget kebelet pepsi, gue muter cari toilet katanya si bapak penjual 4 toko dari warung bapaknya eh taunya ditengah-tengah warung yang berjejer, mana gak ada tulisan toiletnya huuuft... 

Waktu terus berjalan, hari sudah semakin sore, mentaripun perlahan menghilang dari pandangan, hmm kita akhirnya memutuskan buat pulang.

Kita kembali berjalan kaki menuju parkiran bawah, namun setelah kita berjalan sekitar 20 meter kemudian ada bapak-bapak yang menawarkan jasa angkut ke bawah menggunakan mobil bak terbuka. 

Kitapun akhirnya menggunakan jasa tersebut dengan membayar Rp.10.000.
sebenarnya tarif jasa angkut mobil bak, Per orangnya dipatok harga Rp.5000 tapi karena abah menawar akhirnya kita hanya bayar Rp.10.000 saja untuk 3 orang hehe. 

Alhamdulilah sampai bawah, kita selanjutnya mengambil motor masing-masing dan gue memutuskan buat nyetir motor sendiri, karena jujur gue masih kepikiran kejadian tadi siang waktu berangkat, alhasil abah mengendarai motor dengan memboncengkan delisa dan susi. 

Gue mengendarai motor dengan sangat pelan dan hati-hati, karena saat kita pulang jalanan yang kita lalui ada menurun bukan menanjak lagi.

Intinya dipikiran gue saat itu "Alon-alon asal kelakon" dah itu aja, gak ada yang lain, sampai-sampai saking gak fokusnya gue sampe salah jalur wkwk hadeeeh, jadi yang harusnya lurus, disiti gue malah belok kiri. 

Kemudian gue istigfar dan kembali fokus dijalan, walau aslinya udah capek, lelah, letih dan parahnya gue ngantuk gaes. 

Kurang lebih satu jam kemudian kita akhirnya sampai di rumah.
Alhamdulilah... pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apapun, dan ini menjadi perjalanan yang sangat mengesankan hehe.

Finally Terimakasih sudah membaca cerita gue, and see you next trip gaes... 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar