Oke gaes hari gue bakal live cerita kegiatan gue hari ini ya...
yep dah lama kan kita gak sharing-sharing ye hehe...
lets start it...
Rabu, 09 Februari 2022
@10.00 Am
Pagi, sekitar jam 7 gue telpon RS PKU Muhammadiyah Tegal ( Rs singkil), untuk booking room (pesan kamar) pasien untuk adik gue yang bernama susi, yeah karena adik gue harus dioperasi kecil karena ada benjolan pay*dar* sebelah kanan.
Oh iya jadi sebelumnya adik gue 2hari yang lalu memeriksakan diri ke RS singkil, untuk memastikan bahaya atau tidak benjolan yang ada dipay*dar* nya tersebut, dan singkat cerita adik gue, dan gue beserta abah and my bocil juga ikut ke RS buat nemenin, dan yeah setelah kamipun mendampingi dari mulai pendaftaran, memilih dokter dan menunggu untuk bertemu dengan dokter, dan yeah disepakati untuk memilih Dokter Wahyu Supriyotomo Sp BFinaCS (dokter bedah)
Kami menunggu di lobby panggilan, dan setelah dipanggil, kami bertemu dengan dokter wahyu, masuk ruangan beliau kamipun disambut dengan senyum manis beliau, yeah beliau itu gambaranya kisaran usia 50-60thn lah, pawakanya gempal dan sangat ramah.
okay lanjut ke topic ya gaes...
perbincangan berlanjut membahas sakit adik gue (benjolan), disitu dokterpun mulai bertanya ABCD, dan selanjutnya dokter bersama 1 suster pendamping memeriksa pay*dar* adik gue yang sebelah kanan, hmm yeah kemudian disitulah teraba dan dokter menyimpulkan untuk diOperasi saja, dan kamipun akhirnya menyutujuinya.
Tibalah hari ini kamipun berangkat ke RS singkil, dengan penuh semangat menjemput kesembuhan adik tercinta, yeah gue, adik, abah and my bocil akhirnya prepare segala tetek bengkek tak lupa tikar dan juga beberapa baju untuk ganti.
Setelah semua siap, kamipun memesan GRAB Car dengan kapasitas 3 orang, kemudian bismillah... kami berangkat ke RS singkil.
Sesampainya di RS singkil kami menuju IGD dan menuju ruang pendaftaran untuk mengisi beberapa data dan TTD keluarga pasien, setelah semua selesai gue disuruh buat ke kasir untuk bayar Adm tes antigen untuk pasien yaitu susi.
Sementara Abah dan My bocil diluar dulu karena masuk IGD hanya untuk 2 orang saja, jadi gue lah yang mendampingi adik gue... and now... gue masih di ruang IGD nih nungguin adik yang abis di tes antigen covid-19.
Huuft udah sekitar 1 jam menunggu hasil tes,.. semoga hasilnya negatif ya dan segera menuju kamar multazam 2 aamiin.
Yuuuk teman-teman bantu doa ye buat adik gue biar semua lancar okay okay... aamiin.
Setelah menunggu, kemudian suster menyuruh perwakilan keluarga untuk bertemu dokter, dan saat itu saya yang menemui dokter tersebut dan yeah ternyata kata dokter susi positif covid-19 jadi tidak bisa melakukan operasi untuk saat ini, dan dokter menyuruh adik gue untuk isoman selama 2 minggu di rumah.
Yeah untuk keberangkatan pertama hasilnya failed gaess huhu... mana udah ready semua eh malah segala tes antigent, and sedikit info aja gaes buat kalian yang sedang batuk atau flu (pilek) saya sarankan tidak usah tes antigent, karena hasilnya otomatis akan menunjukan positif covid-19.
Sesampainya di rumah, ada WA dari puskesmas terdekat yang mengabari kita untuk semua anggota keluarga agar trs antigent di puskesmas setempat.
Kamipun akhirnya menjalani tes antigent, jujur sih gue males banget gaes... dikorek-korek idungnya iiiuuh banget pokoknya mana geli banget.
Next kita disuruh menunggu 1-2 minggu untuk hasilnya, kemudian semua dinyatakan negatif kecuali susi, yang memang sedang flu.
Karena kami yakin dan merasa bahwa susi hanya mengalami flu biasa maka kita di rumahpun tidak terlalu mensoalkan tentang covid, kita aktivitas seperti biasa.
Setelah susi izin kerja selama seminggu, akhirnya susi kembali untuk berkerja dan 1 bulan kemudian barulah saya menghubungi RS singkil lagi untuk menanyakan apakah tersedia kamar kosong.
Acompany In The Hospital
Kamis, 27 Maret 2022
Pukul 09.00 pagi, kita menuju puskesmas kupu untuk meminta surat rujukan kembali untuk melakukan operasi ke RS singkil.
Sampai di puskesmas kita dikasih surat yang menyatakan sudah melakukan isoman, dan juga petugasnya mengatakan bahwa tidak usah pakai surat rujukan lagi, karena dalam surat rujukan tempo waktu ya belum lebih dari 3 bulan, sehingga surat rujukan yang pertama masih berlaku.
Dari puskesmas kupu kita berinisiatif untuk langsung berangkat ke RS singkil,
Bismillah... lancar lancar lancar....
Dengan menggunakan 2 sepeda motor, abah mengendari motor vario dengan memboncengkan susi dan delisa, sedangkan saya mengendarai seorang diri.
Lewat jalan 2 kita gass pol menuju RS singkil, karena kebetulan saat itu lalu lintas terpantau sepi hehe.
Sampai di RS Singkil, kita masuk dan menuju parkiran sepeda motor, dan kemudian berjalan menuju gedung Multazam 1.
Kemudian kita menuju tempat pendaftaran untuk mengambil nomer antrian dan bertemu dokter wahyu.
Setelah menunggu, akhirnya gue dipanggil dan disuruh menyerahkan berkas data pasien dan lain-lain, dan kemudian kita disuruh menunggu lagi untuk dipanggil di ruangan dokter wahyu.
Sebelum masuk ke ruangan dokter wahyu, adik gue diperiksa dulu tensi darahnya, alhamdulilah normal (110/60)
Gue mendampingi susi menuju ruangan dokter wahyu, setelah bertemu dokter wahyu akhirnya kita berbincang-bincang dan membahas masalah yang dialami susi.
Dokter menyuruh susi untuk berbaring dan suster membantu membaringkannya, dan kemudian dokter wahyu mulai memeriksa letak benjolan dan menandainya dengan marker.
Setelah itu, susi kembali duduk disamping gue, dan kita kembali berbincang dengan pak dokter, dan pak dokter berkata bahwa benjolan yang ada pada susi disebabkan karena kelebihan hormon, dan benjolan tersebut setelah dipegang tidak keras dan masih bisa bergeser, yang artinya itu masih tergolong tumor jinak.
Dan tidak sampai situ saja, pak dokterpun menyarankan agar susi kelak ketika setelah menikah dan punya anak, tidak boleh KB pil, suntik ataupun implan.
Dan untuk makananya juga tidak boleh sembarangan, harus lebih dijaga lagi khususnya makanan yang mengandung banyak hormon agar dihindari, seperti : Ayam negri, telur, daging, dan Ikan ternak jadi kalau ingin makan ayam atau telur usahakan ayam kampung dan telur ayam kampung.
Setelah itu dokter wahyu bertanya kepada susi, "bagaimana mbak susi mau kapan operasinya?" mau sekarang atau kapan, terserah!!! dan susipun menjawab dengan yakin "sekarang saja dok, dan guepun menambahkan " iya dok kan lebih cepat lebih baik hehe".
Akhirnya dokter wahyu menyetujuinya, dan berkata oke kalau gitu, brati hari ini langsung nginap ya, dan besok pagi kita operasi.
Kamipun mengangguk menyetujui dan setelah itu kami dipersilahkan keluar, dan assisten dokter wahyu mengajak kami ke tempat pendaftaran kembali untuk mengecek apakah ada kamar yang tersedia untuk BPJS kelas 3.
Dan alhamdulilah tersedia 3 kamar, dan setelah di ACC akhirnya susi disuruh untuk tes antigent dengan biaya Rp.100.000 karena memang untuk tes antigent tidak ditanggung oleh BPJS.
Setelah membayar gue mengantar susi menuju LAB untuk melakukan tes antigent covid-19.
Gue berdoa dan berharap semoga hasilnya negatif, supaya operasinya besok bisa lancar, tapi dalam hati gue yakin kok karena susi juga tidak sedang batuk ataupun flu brati hasilnya akan negatif covid-19, dan benar saja setelah menunggu kurang lebih 1 jam, hasilnya adalah negatif covid-19.
Setelah itu memberi tahu abah kalau hari ini susi udah harus nginep, karena besok akan dilakukan operasi, guepun kembali mengantar susi untuk menuju gedung MULTAZAM 1 untuk mengkonfirmasi hasil tes antigent dan kemudian ada petugas yang mengantarkan kami menuju kamar multazam no 215.
Setelah sampai di depan kamar no 215 akhirnya kami dipersilahkan masuk dan kamipun mendapat kamar dengan posisi dekat dengan jendela.
Satu kamar berisi 2 tempat tidur pasien, 1 kamar mandi, AC, kulkas dan juga satu buah televisi.
Kebetulan untuk pasien disebelah sudah mau pulang, dan saat sore tiba ternyata pasien di sebelah dipersilahkan pulang, sehingga susi hanya sendirian di dalam kamar tanpa ada pasien lain.
Sekitar pukul 17.00WIB ada seorang petugas pengantar makanan masuk untuk memberikan makanan, (makan sore)
Dan setelah itu gue pamit ke susi untuk pulang ke rumah, dan menyiapkan barang-barang apa saja yang akan dibawa, termasuk pakaian, selimut dll karena maklum kita berangkat ke RS tanpa persiapan barang bawaan dan tidak tau kalau akan menginap hehe.
Selanjutnya susi di RS sendirian, gue, abah dan delisa pulang ke rumah dan kebetulan juga malam jumat jadi abah pulang selain mengambil pakaian dll juga sekalian yasinan dan berdoa agar operasi pada hari jumat esok berjalan dengan lancar aamiin.
Pukul 19.00 WIB kita berangkat kembali menuju RS singkil... dan dipertengahan jalan 2 tepatnya 500meter sebelum POM bensin adiwerna tiba-tiba motor kita kehabisan bensin, abah mencoba menjalankan motor pelan-pelan dan 5 menit kemudian ada orang baik datang untuk membantu kita mendorong motor menuju POM bensin, (anak muda, rambut agak gondrong dan memakai motor mio putih) sampai di POM, gue dan abah mengucapkan banyak terimakasih dan gue berinisiatif mengeluarkan sedikit uang sebagai tanda terimakasih tatapi dia menolaknya (semoga allah yang membalas kebaikanmu ya anak muda) hehe.
Next kita sampai RS singkil hampir sekitar pukul 20.00 WIB, kemudian gue segera menghampiri susi ke kamarnya, sedangkan abah berada di bawah gedung multazam 2 bersama delisa, karena keluarga pasien hanya 1 orang yang diperbolehkan menemani pasien di dalam kamar, dan anak-anak di larang ikut masuk (karena masih dalam suasana pandemi covid-19)
Setelah setengah jam gue menemani susi tiba-tiba ada suara dari bawah abah memanggil gue karena delisa menangis, akhirnya guepun turun untuk menghampiri delisa dan segera menggendongnya agar tidak menangis.
Abah bergantian ke atas menuju kamar susi, dan gue dibawah dengan delisa melihat lalu lalang orang dan juga kendaraan yang masuk dan keluar rumah sakit.
Tepat pukul 21.00 WIB delisa badannya panas dan muntah, mungkin karena cuaca dingin dan dia kecapean dari padi di RS, and then abah disusul susi turun ke bawah menghampiri gue dan berkata buat gue sama delisa pulang aja pake grab motor, yeah tidur di rumah saja.
Well gue dan delisa akhirnya pulang dengan ojol grab, awalnya delisa ketakutan karena yang nyetir motor abah melainkan tukang ojolnya tapi setelah itu dia ngantuk dan tidur di motor.
Sampai di rumah, gue langsung gantiin baju delisa, dan mengoleskanya minyak telon dan gue memasang alarm supaya besok subuh gue bangun awal, dan bisa menuju RS sebelum susi di operasi.
Pukul 04.00 pagi, gue bangun dan segera mandi solat subuh kemudian pukul 05.00 WIB delisa juga mandi, dan kita prepare setelah itu pukul 05.30 WIB susi dari RS memesankam ojol untuk kita ke RS Singkil.
Sampai di RS gue bertemu abah, dan setelah itu abah keluar untuk sarapan dan setelah itu bergantian gue dan delisa yang sarapan, dan sebelum jam 07.00 WIB gue naik menuju kamar susi, dan melihat susi sudah berganti pakaian ala orang yang mau operasi, baju polos tali samping, kepala menggunakan penutup hijau, dan tanpa alas kaki.
Susi terlihat agak pucat karena dia sedang berpuasa, dimulai dari jam 00.00 WIB kemarin, tak lama kemudian ada seorang perawat laki-laki masuk dengan membawa kursi roda, dan berkata akan mengantarkan susi menuju ruang operasi, namun sebelum itu beliau memimpin doa untuk keselamatan dan kelancaran operasi.
Susi berada di kursi roda dan kemudian perawat tersebut mendorong kursi roda menuju ruang operasi di lantai 5, sedang gue mengikuti dibelakangnya.
Menyusuri lorong, dan masuk ke dalam lift dan selanjutnya sampailah di lantai 5.
Sesampainya dilantai 5 sudah banyak orang di lobi tunggu, yeah mereka merupakan keluarga para pasien yang sedang dioperasi selain adik gue.
Sampai depan ruang operasi, gue tidak boleh ikut masuk, jadi gue juga menunggu di lobi bersama dengan orang-orang yang sedang menunggu sanak saudaranya juga.
Next... karena jadwal operasi selesai pada pukul 10.00 WIB maka gue memutuskan untuk turun ke lantai 1 meninggalkan ruang operasi di lantai 5.
Gue segera menghampiri abah dan delisa, dan kita keluar untuk mencari makan, karena kebetulan gue belum sarapan gaes.
Gue makan bakso dikasih lontong, delisa juga sama, dan abah memilih untuk minum segelas kopi hitam, gue minikmati makanan sambil menyuapi delisa.
Sambil melihat lalu lalang kendaraan, gue juga sesekali melihat HP apakah ada chat masuk atau tidak hehe... eh canda kok, gue liat HP cuma liat jam aja, karena pukul 10.00 WIB operasi selesai.
Detik berganti menit, menit berganti jam, disela-sela makanpun gue berdoa semoga operasi susi berjalan dengan lancar aamiin.
Abah juga sama dia tak henti-hentinya berdoa untuk anaknya agar operasi berjalan dengan lancar.
Tak terasa sudah pukul 09.30 WIB artinya 30 menit lagi operasi selesai, jadi gue buru-buru pamit ke abah untuk segera menuju lantai 5, tempat dimana susi dioperasi.
Gue berjalan memasuki RS kemudian melewati lorong dan baru menuju lift dan press 5, yang artinya lift akan mengantar gue menuju lantai 5.
Sampai di lantai 5, gue duduk di lobi, menunggu susi keluar dari ruang operasi, dan setelah tepat pukul 10.00 WIB susi keluar dari ruang operasi, dia berada diatas tempat tidur dorong, kemudian gue mengikuti perawat tersebut yang sedang mendorong tempat tidur susi untuk turun ke lantai 2, (ruangan kamar inap susi)
Next setelah sampai ke kamar, kemudian susi digotong untuk dipindah ke tempat tidur, disitu kondisi susi masih setengah sadar, dia terlihat seperti menahan sakit pasca operasi yang dijalaninya.
Perawat berbincang sedikit dengan gue, dan menunjukan hasil operasi yang diambil, serta menyerahkan ke gue untuk diserahkan ke LAB guna diteliti jenis tumornya (ganas/jinak).
Gue pergi ke LAB dan menyerahkan ke petugas LAB, kemudian gue disuruh menunggu hasilnya kurang lebih 2 minggu.
Setelah itu gue kembali ke kamar susi untuk menunggu dia sadar dan akan menyuapi dia saat makan siang.
Delisa masih bersama abah, dan sepertinya abah dan delisa berada di kantin rumah sakit, karena saat siang hari cuaca terik sekali dan salah satu tempat untuk bersantai yaitu di kantin karena kuas serta ACnya juga sangat dingin sehingga orang betah disana untuk menunggu atau sekedar duduk dan makan cemilan.
Tak lama kemudian susi sudah sadar, segera gue kasih minum karena dari kemarin malam dia puasa, dan setelah itu makan siang datang, petugas mengantarkan makan siang untuk susi, dan segera pula gue menyuapi susi yang kebetulan sudah sangat lapar hehe.
Next... setelah selesai makan, gue pamit pergi ke bawah untuk menemui abah dan delisa serta gue juga bergantian jaga susi.
Gue sekarang sama delisa, sedangkan abah sekarang bergantian menjaga susi dilantai 2.
Delisa tidur sangat pulas saat itu setelah makan siang, guepun terasa mengantuk tapi apalah daya, gue hanya sesekali terpejam sambil duduk dengan memangku delisa dikursi dekat kantin.
Tak terasa waktu sudah ashar, delisa juga sudah bangun, kita berjalan-jalan disekitaran depan RS sekedar menghilangkan jenuh.
Dan tiba-tiba abah menghampiri gue dan kita kembali tukar posisi, gue naik ke lantai 2 menemui susi, kita ngobrol-ngobrol dan juga sekedar bercanda biar gak boring aja.
Disela-sela ngobrol eh susi kebelet pepsi, duuuh gue bingung dong gimana ya cara ke kamar mandinya sedangkan susi masih dipasang infus ditangannya, hmm akhirnya pas ada perawat masuk, dia menyarankan agar tidak usah terlalu banyak gerak dulu dan sebaiknya menggunakan diapers dewasa aja, supaya lebih mudah saat BAK.
Gue akhirnya turun ke lantai 1 dan pergi menuju koperasi untuk membeli diapers dewasa untuk susi, tetapi gue bingung nih mau beli yang ukuran apa? akhirnya gue asal aja deh dan sempet bilang ke mbak tang jaga karena kebetulan bodynya sama jadi gue umpamakan aja kalau mbaknya yang pakai itu biar pas pake ukuran apa ya? akhirny si mbaknya menjawab L saja bair kebesaran dikit kan bisa ditarik perekatnya gitu, dan okelah gue ikutin aja saranya hehe alhamdulilah susi nyaman dengan ukuran L.
Dan pada pukul 17.00 WIB gue memutuskan untuk pulang dengan diantar abah, sementara susi sendirian di RS.
Sampai di rumah gue langsung bersih-bersih mandi dll, kemudian setelah pukul 19.00 WIB abah kembali ke RS sementara itu gue dan delisa tidak ikut ke RS karena sudah malam dan delisa pun sepertinya tidak betah berada di RS saat malam hari, jadi gue dan delisa tidur di rumah sedangkan abah menemani susi tidur di RS.
Sabtu, 29 Maret, 2022
Pukul 10.00 WIB Dokter wahyu masuk ke kamar susi dan mengatakan bahwa susi hari ini sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, dikarenakan kondisinya sudah membaik dan dokter menyarankan untuk boleh pulang dan istirahat di rumah.
Namun sebelum pulang gue harus ke apotek dahulu untuk mengambil recep obat-obat untuk susi dan juga beberapa file dokument izin pulang.
Gue menandatangani beberapa lembar file serta surat izin pulang dan dokumen lainnya, sementara abah dan delisa nekat naik masuk ke kamar susi untuk menemani susi hehe.
Setelah selesai semua urusan, gue kembali naik ke lantai 2 untuk menuju kamar susi dan yeah akhirnya kita kumpul, gue abah, delisa dan susi hehee..
Gue segera melepas baju susi dan mengganti dengan baju yang di bawa dari rumah, serta membersihkan wajahnya agar tidak tetlihat kusam, dan menyisir rambutnya agar tidak berantakan.
Selain itu karena gue gabut, petugas yang membawa kursi roda belum datang, akhirnya gue pun merias wajah susi hehe memakaikan dia bedak hingga memakaikan lipstik sehingga hampir tidak terlihat bahwa susi adalah seorang pasien yang habis dioperasi wkwkwk gokil kan.
Detik berganti menit, menit berganti jam sampai tiba waktu dhuhur atau tengah hari, eh petugas yang membawa makanan pasien pun datang, dengan ramah beliau mengetuk pintu dan mempersilahkan pasien untuk makan.
Kembali gue menyuapi susi makan siang dan disitu karena ada delisa akhirnya guepun juga menyuapi delisa makan dengan menu bubur kasar, capcay, tahu bacam, telur dadar, buah pisang dan segelas teh manis dengan gula terpisah.
Delisa makan tahu bacam, dan juga buah pisang sisanya dimakan susi karena gue paksa untuk menghabiskan semua makan yang sudah dijatah kan untuk susi dari rumah sakit, you know why? yeah agar supaya banyak tenaga dan susi segera sembuh dan pulih pasca operasi.
Oh iya gaes, jadi selama gue menyuapi susi di rumah sakit dia gue suruh untuk selalu menghabiskan makanannya hehe alhasil diapun walau sedang berada di rumah sakit tapi tidak terlihat pucat ataupun lemas.
And then setelah menunggu 3 jam, akhirnya ada petugas laki-laki masuk membawa kursi roda dan menyuruh susi untuk duduk di kursi roda, dengan gue papah dia akhirnya duduk di kursi roda, dan kita pun segera berjalan untuk turun ke lantai bawah.
Susi berada dikursi roda yang didorong oleh petugas rumah sakit sedangkan gue mengikutinya dari belakang dengan membawa tas besar yang berisi tikar, bantal dan lain-lain.
Kita berjalan menuju lift dan akhirnya turun ke lantai 1, sedangkan abah dan delisa turun lewat tangga.
Setelah sampai dibawah, kita masih menunggu grabcar yang sudah gue pesen tadi, dan yeah 10 menit kemudian grabnya dateng dan kita segera menaiki mobil dan bismillah jalan pulang (go home).
Dari pihak rumah sakit, mengatakan bahwa 3 hari kemudian harus kembali ke RS untuk kontrol jahitan dan juga ganti perban, akhirnya saat itu 3 hari kemudian dari sejak pulang kita akhirnya ke RS lagi untuk kontrol.
Dan seperti biasa, sesampainya disana kita daftar, mengambil no antrian dll, yeah seperti pada awal kita ke rs, kemudian barulah kita dipanggil ke ruangan dokter wahyu dan sebelum itu susi masuk ruang kontrol dan dicek jahitannya serta diganti perban dan diambil sedikit benang jahitanya yang sudah kering.
Kemudian barulah kita bertemu dokter wahyu dan berbincang-bincang sedikit mengenai kondisi, dan juga guepun bertanya pantangan apa saja yang tidak boleh dimakan dll.
Dokter wahyu mengatakan agar susi disaran kan tidak makan makanan yang banyak mengandung banyak hormon seperti telur ayam negri, ayam negri atau boiler, daging serta ikan air tawar.
Selain itu juga harus jaga pola makan serta perbanyak makan sayur sayuran, dan jangan kebanyak makan fast food atau junkfood.
Bolehlah makan telur atau ayam asal makan yang berasal dari telur dan ayam kampung ya, bukan ayam negri.
Selanjutnya susi juga disarankan makan ikan gabus agar jahitanya cepat kering dan segera diambil benangnya dan sembuh.
Setelah cukup lama berbincang akhirnya kita pamit dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada dokter wahyu.
Oh iya gaes sedikit info nih ya, waktu itu awal gue daftarin susi ke rs itu ada 3 4 dokter spesialis bedah, tapi pilihan gue dan susi akhirnya jatuh ke dokter wahyu hehe, yeah jadi saat kita pertama masuk RS kita boleh memilih dokter specialis sendiri gaes, dilayar touch screen sudah ada foto serta nama dari para dokter specialis yang menangani bedah.
Dokter wahyu itu orangnya sangat ramah, beliau juga orangnya humoris jadi ketika kita pertama bertemu pun tidak merasa kaku ataupun canggung apalagi takut gaes, asli beliau itu orangnya santai dan yeah i think yang awalnya gue pikir dokternya bakal serem atau apalah tapi ini tidak gaes, beliau ramah sekali hehe.
Back to point, susi akhirnya dapat surat dari dokter wahyu untuk next kontrol yaitu seminggu kemudian, dan untuk jahitan agar diganti perban 3 hari sekali.
Seminggu kemudian kita ke RS lagi kontrol ke 2, sekaligus mengambil hasil LAB dan menyerahkannya ke dokter wahyi agar dijelaskan.
Yeah untuk hasilnya alhamdulilah diketahui jenis tumornya termasuk tumor jinak, sehingga tidak berbahaya.
Dan dokter wahyupun menyarankan untuk susi kontrol kembali seminggu kemudian lagi, sekaligus mengecek hasil jahitan dan membersihkan sisa benang jahitan yag ada, karena jahitanya bukan jahitan permanen gaes jadi si benang mesti dicopotin lagi, hmm gak kebanyang gimana ngilu ya ye... hmm semoga kita terhindar dari segala penyakit aamin.
Tanggal 12 maret, 2022
And sekali terimakasih dokter wahyu, dan juga para perawat serta petugas dll di RS PKU Singkil, Terimakasih sudah memberikan pelayanan yang sangat baik kepada kami.
Semoga RS Singkil Semakin maju, semakin besar dan menjadi rumah sakit yang selalu bisa melayani dengan baik.