Banjir Oh Banjir
Tepatnya tanggal 12 februari 2018 bencana banjir melanda wilayah tegal dan sekitarnya.
Banjir terparah melanda desa sidakaton, sidapurna, kupu, kaligangsa dan krandon.
Menurut penuturan warga, banjir datang secara tiba-tiba, minggu malam hujan dengan intensitas tinggi mengguyur seluruh wilayah Tegal.
Hujan berlangsung selama 5 jam, dimulai pukul 21.00 WIB - 02.00 WIB, para warga tak menyangka jika bencana banjir akan datang.
Sekitar subuh para warga khususnya mayarakat desa sidakaton lor (titet) dan krandon sudah siaga menyelamatkan dan mengamankan barang-barang mereka.
Ketinggian air di desa sidakaton lor sudah mencapai lutut orang dewasa atau hampir 1 meter dikarenakan memang posisi tanah yang agak rendah, namun tak selang berapa lama ketinggian air semakin tinggi.
Para warga sidakaton lor, krandon dan sekitarnya mulai berbondong- bondong untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau mengungsi ke rumah tetangga yang bertingkat.
Pukul 6 pagi, air mengalir semakin deras, konon bendungan air (pintu seng) di desa kupu jebol, sehingga ketinggian air semakin tinggi dan kini seluruh desa sidakaton, sidapurna dan sekitarnya mulai banjir.
Dan berhubung posisi rumah saya juga berada di desa sidakaton maka seketika saya menghubungi orang tua saya, karena kebetulan saya tidak sedang dirumah, dan benar ketinggian air semakin tinggi bahkan air sampai masuk ke rumah-rumah warga, termasuk rumah saya.
Ketinggian air didalem rumah saya mencapai 40 Cm, sedang di halaman dan jalan mencapai perut orang dewasa atau sekitar 1 meter lebih.
Para warga mulai panik, mereka hanya sempat menyelamatkan barang-barang yang mudah untuk diselamatkan, air datang begitu cepat, semakin siang air semakin tinggi entah air kiriman dari mana lagi.
Cuaca yang mendung menambah kecemasan masyarakat tegal, bahkan para relawan mulai diterjunkan, perahu karet siap mengangkut para warga yang terjebak banjir.
Terdengar kabar di desa krandon ketinggian air hampir 2 meter, para relawan diterjunkan dan disebar kebeberapa titik banjir terparah yakni desa sidakaton lor, krandon, kaligangsa serta margadana.
Namun disela-sela kecemasan, para warga bersyukur karena para aparat bertindak sigap dengan memberi bantuan makanan, obat-obatan, serta kelengkapan kesehatan dan juga penyelamatan.
Setelah 24 jam, air mulai surut perlahan, namun wilayah tegal masih dengan kondisi cuaca yang belum menentu.
3 hari kemudian air sudah surut, para warga sudah mulai membersihkan rumah mereka.
Dan alhamdulilah dari hasil penelitian kami, bencana banjir yang melanda wilayah tegal tidak sampai menelan korban jiwa.
Nah itulah update banjir di wilayah Tegal, semoga dari kejadian tersebut, ada hikmah yang bisa kita ambil, mungkin itu teguran dari yang maha kuasa agar kita selalu mengingatNya dan juga agar kita tak lupa untuk menjaga alam sekitar.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar